Jumaat, 15 Jun 2012

Benih PILIHAN..

Ada 2 buah benih tanaman yang terhampar disebuah ladang yang subur. Benih yang pertama berkata, “Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku dalam-dalam ditanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku diatas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku”.

Dan benih itupun tumbuh makin menjulang,

Benih kedua berkata, “Aku takut, jika kutanamkan akarku kedalam tanah ini, aku tak tahu apa yang akan kutemui didalam sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku pasti akan terkoyak.”

“Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka dan siput-siput mencuba untuk memakannya? Dan pasti jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha mencabutku dari tanah. Tidak. Akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.”

Dan benih itupun menunggu dalam kesendiriannya.

Beberapa bulan kemudian seekor ayam menggilas tanah itu, menemukan benih kedua tadi dan memakan benih dgn segera.

Memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita alami dalam hidup. Namun seringkali kita ada dalam situasi ketakutan, kengerian, pesimistis, keraguan dan kebimbangan, yang kita ciptakan sendiri.

Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tidak mau melangkah dan tidak mau menatap hidup. Kerap kali kita terpenjara oleh pola pikir kita sendiri yang membawa aura negative terhadap diri kita, yang kemudian mempengaruhi tindakan kita menjadi negative pula dan akhirnya memilih untuk mundur ataupun diam, tidak melakukan apa-apa.

Dan kerana hidup adalah pilihan, maka hadapilah dengan gagah. Kerana hidup adalah pilihan, maka pilihlah dengan bijak.
 
Foto: Ada 2 buah benih  tanaman yang terhampar disebuah ladang yang subur. Benih yang pertama berkata, “Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku dalam-dalam ditanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku diatas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku”.

Dan benih itupun tumbuh makin menjulang,

Benih kedua berkata, “Aku takut, jika kutanamkan akarku kedalam tanah ini, aku tak tahu apa yang akan kutemui didalam sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku pasti akan terkoyak.”

“Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka dan siput-siput mencuba untuk memakannya? Dan pasti jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha mencabutku dari tanah. Tidak. Akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.”

Dan benih itupun menunggu dalam kesendiriannya.

Beberapa bulan kemudian seekor ayam menggilas tanah itu, menemukan benih kedua tadi dan memakan benih dgn  segera.

Memang, selalu saja ada pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus kita alami dalam hidup. Namun seringkali kita ada dalam situasi ketakutan, kengerian, pesimistis, keraguan dan kebimbangan, yang kita ciptakan sendiri.

Kita kerap terbuai dengan alasan-alasan untuk tidak mau melangkah dan tidak mau menatap hidup. Kerap kali kita terpenjara oleh pola pikir kita sendiri yang membawa aura negative terhadap diri kita, yang kemudian mempengaruhi tindakan kita menjadi negative pula dan akhirnya memilih untuk mundur ataupun diam, tidak melakukan apa-apa.

Dan kerana hidup adalah pilihan, maka hadapilah dengan gagah. Kerana hidup adalah pilihan, maka pilihlah dengan bijak.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan